Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

PSSI, Ayo Bongkar "Kebiasaan Lama"!

3 Januari 2015   03:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:56 507 4

Hallo selamat malam …………. seperti tahun-tahun sebelumnya kali ini PSSI kembali berjanji akan memberikan sanksi bagi klub yang menunggak gaji pemainnya seperti yang pernah saya tulis ditulisan sebelumnya basi-pssi-ancam-klub-penungak-gaji-tidak-bisa-ikut-liga-isl-2015 berikutnya saya sambung lagi dengan tulisan saya yang dimuat di bolabanget.com dalam mencermati kebiasan lama para klub peserta kompetisi liga sepakbola di Indonesia atau Liga ISL dalam hal menunggak gaji pemain.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Rabu 31 Desember 2014 kemaren yang  mengatakan bahwa jumlah klub penunggak gaji pemain tinggal sedikit dan  diperkirakan awal Januari 2015 nanti seluruh tunggakan tersebut terlunasi sehingga mereka aman dan bisa mengikuti kompetisi LSI maupun kompetisi Divisi Utama, bagi yang gagal memenuhi kewajibannya Klub tersebut  akan terancam tidak bisa mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).

Tapi yang justru sedikit mengagetkan adalah "berbeda" dengan apa yang disampaikan Ketum PSSI Djohar arifin diatas dengan apa yang disampaikan pak Wakentum PSSI La Nyala yang mengatakan "Banyak tim yang menunggak utang ke pemain, yang muncul di permukaan hanya PSM, Persebaya dan beberapa tim lain. Padahal, sebenarnya banyak," ujar La Nyalla dan menambahkan PSSI tidak akan memberikan toleransi kepada klub-klub yang menunggak utang ke pemain "Klub-klub yang belum melunasi utangnya, jangan harap bisa bermain di kompetisi. PSSI dan PT LI akan mencekal, siapa pun itu klubnya,” dan menjelaskan bahwa pada musim-musim sebelumnya memang PSSI masih belum memberlakukan aturan itu secara ketat meski itu sudah diatur dalam regulasi, namun untuk musim depan 2015 PSSI meminta klub-klub harus menyelesaikan kewajibannya sebelum kompetisi diputar “Kalau tidak, silakan minggir,” ujar La Nyalla.

Sekedar mengingatkan menurut data Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) per akhir November 2014 lalu, terdapat delapan klub yang menunggak gaji pemain masing-masing adalah Arema Indonesia (satu bulan), Persija Jakarta (empat bulan), Pelita Bandung Raya (dua bulan), Mitra Kukar (empat bulan), Persepam (dua bulan), Persebaya Surabaya (tiga bulan), Persiba Balikpapan (dua bulan), dan PSM Makassar (tiga bulan) tapi Ironisnya ketika gaji pemain mereka musim lalu belum dilunasi klub-klub tersebut sudah mengontrak pemain baru dengan nilai kontrak yang lumayan besar.

Kalaulah itu benar apa yang disampaikan kedua petingggi PSSI itu tentu hal ini perlu kita apresiasi sehingga di kompetisi mendatang tidak terjadi lagi seperti apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dimana seperti kita ketahui tahun lalu pernyataan yang sama seperti ini juga pernah disampaikan PSSI tapi sayang, pada kenyataannya masih ada saja klub-klub yang bermasalah alias menunggak gaji masih bisa ikut berkompetisi dan yang lebih parahnya lagi ada klub yang menunggak jangka panjang alias langanan menunggak gaji pemain, tapi anehnya PSSI/PT Liga Sepaknbola Indonesia tetap meloloskan klub bermasalah tersebut meski jelas tunggakan gajinya belum dilunasi……. dan kali ini untuk yang kesekian kalinya kembali PSSI/PT Liga berjanji akan mencoret klub penunggak gaji serta dilarang ikut kompetisi di musim 2014-2015 ..... sekali lagi kalau ini bisa dibuktikan tentu ini layak kita tunggu janji/komitment yang sudah dibuat para petinggi sepakbola Ketum dan Wakentum PSSI itu..

Apa lagi seperti yang kita ketahui PT Liga Indonesia sudah menetapkan kick-off kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 akan mulai berlangsung pada tanggal 1 Februari 2015 mendatang dan akan diikuti oleh 20 klub, yang terdiri dari 18 klub lama termasuk yang belum menyelesaikan pembayaran tunggakan gaji dan dua klub baru promosi yaitu Pusamania Borneo FC dan Persiwa Wamena.

Berikutnya untuk mensiasati jika masih ada klub penunggak gaji, PSSI/PT.LI selaku operator kompetisi sudah menyiapkan tiga opsi sanksi bagi klub-klub penunggak gaji tersebut masing-masing seperti yang disampaikan CEO PT LI "Yang paling mendasar, tidak bisa ikut kompetisi. Kedua, dibatasi jumlah pemain. Kemudian, boleh tetap bermain namun tunggakan yang mereka miliki tidak melebihi limit proyeksi revenue dari kompetisi," kata Djokri CEO PT LI dan menambahkan "Saya mendapat sinyal kuat dari PSSI bahwa persoalan itu tidak ada toleransi. Yang tidak taat bakal diberi sanksi," kata CEO PT Liga Indonesia yang merangkap Sekjend PSSI itu.

Dan ditegaskan lagi bagi klub yang saat ini masih mempunyai tunggakan harus segera menyelesaikannya, jika aset yang dimiliki tidak cukup untuk melunasi hak pemain maka larangan tampil di ISL langsung akan diberlakukan adapun yang dimaksud dengan asset adalah "Aset klub salah satunya adalah potensi revenue dari kompetisi. Asumsi yang didapat klub tahun depan, 2-3 miliar rupiah. Boleh main, jika jumlahnya terukur. Kalau utang melampaui proyeksi kontribusi komersial, tidak boleh," tutur Joko.

Untuk diketahui semua Klub peserta ISL 2013-2014 sudah mendapatkan revenue dari hak komersial sebesar Rp 2 miliar hanya saja dikatakan saat ini dana yang ada tinggal Rp 1 miliar dan akan dibayarkan nanti pada awal kompetisi "Dana akan diberikan pada RUPS. Jumlah yang diberikan akan dipotong denda dari Komisi Disiplin atau yang lainnya," beber Joko.

Akhirnya sebagai penutup tulisan ini…….tentunya kita hanya bisa berharap semoga saja PSSI/PT.LI bisa komit dengan apa yang sudah diputuskannya serta “Membongkar Kebiasaan Lama” yang plintat plintut tidak ada ketegasan yang penting manggung, sehingga dengan demikian kedepan kita tidak akan lagi mendengar yang namanya Gaji pemain tertunggak atau pemain asing yang lapor ke FIFA gajinya belum terbayarkan……..selamat menikmati.

Borneo 02 Januari 2015

Salam OLah Raga

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun