Berbagai cara sudah Ia tempuh untuk mengatasi rasa sakit-nya, Pertama sekali revo sanjaya rajin mendekatkan diri pada Tuhan Dengan cara rajin beribadah dan berdoa. Bahkan sesobek kehidupan nya, adalah kisah haru biru tenggelam sunyi di kubangan tasawuf. Di bilik sunyi sajadah Tuhan yang penuh tangisan bathin...sajadahnya begitu basah dengan zikir dan tetesan air mata batin yg dalam, sebuah penyerahan total kepada Allah SWT . tapi hasilnya nihil,..jiwanya terus berontak entah pertanyaan-pertanyaan eksistensial apa yg terus menghantuinya,...
Dan ketika berobat ke psikiater revo mulai merasakan adanya perubahan dengan menkonsumsi pil-pil penenang.
Tapi ternyata setelah beberapa saat kemudian ia merasa jiwa nya hanya tenang saat minum obat Dan lama-lama, tanpa di sadari-nya ia kemudian menjadi ketergantungan.Hingga ia sampai tidak sanggup tidur dan merasa tenang tanpa minum obat penenang, dan bila Sekali tidak meminum obat, begitu sakaw yang ia rasakan.,..bahkan didompet-nya revo selalu menyediakan pil-pil penenang tersebut utk di konsumsi disaat sakit jiwanya tiba-tiba kambuh.
Perih. Dan gelisah sekali jiwa di dalam hati revo sanjaya. ..oh!!
...berkali-kali revo sanjaya ingin mengakhiri segalanya, Karena ia merasa tak ada lagi alasan untuk hidup.
Itulah sosok revo sanjaya,..dan periode gelap itulah yg menjadi pintu masuk bagi saya untuk mem-visualkan dan mengimajinasikan revo-sanjaya lewat karya visual saya yg berupa lukisan.
Saya begitu mengagumi karya-karya tulisannya yg menurut saya adalah genial dan menampar kesadaran saya...tapi ternyata di balik tulisan-nya yg dahsyat tersebut tersembunyi sisi gelap yg begitu pedih,..pergumulan intelektual yg dahsyat dan memaksa revo sanjaya harus berjalan di tebing jurang kegilaan dan sakit jiwa.
Banyak dalam literatur kita temukan sosok dengan pemikiran jenius tapi memiliki kehidupan yg berantakan dan dihantui sakit jiwa, memang batas antara genius dan kegilaan adalah tipis.
Tak ada jenius besar yg tak tersentuh kegilaan...begitu kata Socrates.
Sosok revo sanjaya yg saya kaumi adalah seperti pertemuan arus Timur dan Barat. Perkawinan Sufisme dan Rasionalisme, Perselingkuhan imaji Romantik dan Empirisme. Dengan hasil akhir, menjadi bangsat!.
================================
Karya saya berupa sosok orang dengan kepala anjing, pada beberapa pose tampak menggelepar, meregang, bopeng terluka dan dengan mimik muka yg sendu,ini adalah penggambaran periode gelap revo yg penuh dengan pain, rasa sakit dan berujung sampai ke-inginan utk mengkhiri segalanya.
Pose-pose yg Nampak menggelepar di sudut ruangan adalah dimaksudkan pengambaran posisi emosional revo saat itu yg tersudut, ya sudut biasa diartikan dengan terpojok,buntu dan tanpa jalan keluar,..dan memang revo saat itu seperti dalam posisi tersebut..
Sementara coretan-coretan liar dan graffiti-grafiti di visual lukisan saya ambil dari puisi-puisi dia.
Begitulah kiranya,...
semua lukisan di buat dengan media acrylic on paper 40x 60 cm.
wasallam!!