Barus sebagai gerbang masuknya agama-agama luar didukung temuan G.J.J. Deutz, mantan kontrolir Belanda, ketika bertugas di Barus, menulis tahun 1872, Deutz menemukan pecahan batu peninggalan zaman Hindu. Namun, baru tahun 1932, prasasti itu dibaca diterjemahkan Profesor Nila-kanti Sastri dari Universitas Madras. Bahasanya bahasa Sangsekerta. Prasasti itu menyebutkan, abad ke-11, telah bermukim di kota Barus sebuah koloni bangsa Tamil.
KEMBALI KE ARTIKEL