Sudah berulang kali, tidak terhitung banyaknya, saya menyaksikan peristiwa itu. Berulang kali pula saya tidak kuat menahan benteng pertahanan, selalu jebol, dan luapan sungai yang mengalir di antara kedua pipi jatuh menderas begitu saja, sampai sebagian meter kubik air membasahi baju saya dan sisanya terus menetes membanjiri lantai tanpa bisa dibendung.
KEMBALI KE ARTIKEL