Pagi ini, aku kalah lagi dengan mentari. Dia lebih dulu bangun, menerangi setiap sudut kota ini. Aku tidak tahu dia bangun, karena kamarku tertutup gordyn coklat yang tebal itu. Untung, otakku masih sinkron dengan alarm di ponselku. Biasanya
sih membantah. Kusentuh lagi tombol ulang di sana.
KEMBALI KE ARTIKEL