Bunda mempuisikan hati gelisah pada dinding bata bekas gerusan tangan tukang yang meminta upah selangit karena harga BBM yang melangit tanpa mau menoleh ke bawah menatap sekawanan anak sekolah berongkos rendah.
Selamat tinggal puisikan hati pada malam berintik hujan pada atap terang lapuk nan bolong digerus masa dengan dalih merindukan rinai hujan yang merembes di sela pecahan mengucap" selamat malam papa dan bunda. Yes love you forever.