Untuk kebutuhan merawat burung-burungnya, Oetha, adikku, harus rajin bolak-balik ke pasar Ngasem, pasar hewan yang menyediakan pakan untuk binatang peliharaannya.
Sore itu, 4 Juli 2009, aku dibangunkan oleh adikku yang tiba-tiba masuk ke kamar:
"Lihat ini," katanya.
"Apa?" tanyaku dengan malas.
"Ini," tunjuknya pada keranjang kecil yang dibawanya."
"Kelinci? Siapa?"
"Ya buat elu."
"Hah?"
"Ya!"
***
Oetha membeli keduanya di Pasar Ngasem, seharga Rp 35 ribu sepasang. Tidak mahal, sebab mereka jenis yang mudah dikembang-biakkan, yaitu ras Australia.
Dua kelinci kecil seberat hanya dua ons atau tak lebih dari kepalan tangan anak SMP itu baru berumur dua minggu. Mereka sepasang, masing-masing berwarna dasar putih dengan campuran abu-abu dan coklat.
Setelah dengan perdebatan panjang, akhirnya si abu-abu dinamai Billie dan si coklat Minnie.
Welcome home, rabs! ;)