Epistemologi Nalar Burhani: Jembatan antara Tradisi dan Modernitas
15 Oktober 2024 21:30Diperbarui: 15 Oktober 2024 21:31320
Burhani mengembangkan epistemologi nalar burhani, sebuah pendekatan ilmu pengetahuan yang menekankan pentingnya rasionalitas dalam proses mendapatkan pengetahuan dan mengintegrasikan prinsip moral dan spiritual. Burhani menganggap bahwa nalar dan akal harus menjadi landasan utama dalam pencarian kebenaran. Berbeda dengan epistemologi yang sekuler, Burhani menekankan bahwa pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral dan spiritual. Ia berpendapat bahwa pengetahuan yang baik harus didasarkan pada alasan yang logis dan bukti yang kuat. Ia percaya bahwa untuk membentuk manusia yang sehat, moralitas dan ilmu pengetahuan harus bekerja sama. Pengetahuan dianggap berkembang seiring dengan perubahan masyarakat dan budaya, dan Burhani menekankan bahwa konteks sosial, budaya, dan historis memengaruhi cara kita memahami dan menginterpretasikan pengetahuan. Dia melihat ilmu sebagai suatu proses dinamis yang melibatkan interaksi antara rasio, pengalaman, dan konteks sosial. Oleh karena itu, kesalahpahaman dapat terjadi karena mengabaikan konteks. Dia juga percaya bahwa pengalaman individu adalah sumber utama pengetahuan. Menurut Burhani, pemahaman yang lebih luas melibatkan pengalaman subjektif sebagai bagian dari proses pengetahuan. Iman dan ilmu tidak bertentangan, menurut Burkhani. Sebaliknya, keduanya dapat saling melengkapi untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.