Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kebangkitan Blackberry Playbook 2.0

15 Mei 2012   10:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:16 2023 0
Perang di pasar tablet sungguh berdarah-darah, vendor yang menjadi korban keganasan persaingan di pasa tablet sudah banyak, misalnya HP Touchpad yang sudah diobral dan distop produksinya oleh HP, lalu Blackberry Playbook 1.0 yang terpaksa di jual rugi. Selain Apple dengan iPad-nya, Samsung dengan Galaxy Tab-nya, Amazon dengan Kindle Fire-nya, maka hampir semua produsen tablet sedang mengalami kesulitan. Termasuk diantaranya adalah RIM, dengan produk andalannya yang dikenal sebagai Playbook.

Mengapa Playbook 1.0 Gagal?

Playbook 1.0 adalah biang kerok RIM merugi di tahun lalu. Tablet yang digadang-gadang sebagai penantang utama iPad, ternyata tidak mampu berbuat banyak di pasaran. Sebagai komparasi, pengguna iPad di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 70 juta unit! Sementara pengguna Playbook, masih di kisaran 1 juta unit saja. Gara-gara kegagalan Playbook, CEO dan Pendiri RIM sampai harus mundur dari  jabatannya.

Menurut analisa saya, Playbook 1.0 memang sangat layak gagal, karena


  1. Tidak memiliki aplikasi PIM (Personal Information Management) yang mandiri. Tidak ada fasilitas Email, Calendar dan Contact. Sungguh satu kesalahan yang sangat-sangat fatal!
  2. Aplikasi PIM bergantung pada BB smartphone yang dihubungkan dengan Blackberry Bridge. Artinya PIM baru bisa jalan, kalau Anda memiliki BB smartphone. Jika Anda tidak punya BB smartphone, maka Playbook cuma jadi alat untuk menonton video, mendengarkan musik, membaca E-book, dan bermain game saja. Singkat kata, tanpa BB phone, Playbook sungguh tidak berguna!
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun