Lihatlah, himpunan pohon itu berdiri tegak, berkumpul tertib menyaksikan pentas seni kita berdua. Dedaunannya melambai-lambai, memvisualkan senyuman getir yang ditujukan kepada kita. Mereka menyaksikan bagaimana kita saling mengisi, saling memuja, saling menjaga. Mereka juga menyaksikan kita yang berselisih paham, berdebat tiada ujung menyambut petaka, yang akhirnya memisakan kau dan Aku. Berpisah untuk selamanya.
KEMBALI KE ARTIKEL