Temu Sapa
Temu Senyum
Tanya mulai hadir
Jawabmu hadirkan secercah cahaya
Rasa mulailah muncul
Namun..
Ragaku seakan menolak
Diam mengiringi waktu
Duduk berdua di meja kopi
Rasa ini
Hadirkan ragu dan bimbang
Bertengger didada
Tanda tanya kembali hadir
Melangkahlah sejauh mungkin
Mungkin itu mampu jawab tanyaku
Prihal rasa tak mampu terhenti
Pesan rindu
Telah terkirim
kutitipkan pada rintikan hujan
Dan tiap bait puisiku
Pesanku...
Apakah kamu membacanya?
Ataukah hanya ceklis dua saja
atau malah meneggelamkannya
Dikolom chatmu
Pelan-pelan
Ku menatap senja
Sembari mencari-cari namamu
Di langit malam
Mungkin saja
Kamu diujung lorong
Telah menanti diriku
Kata pasti dari hatiku
Akhirnya...
Kita berdua memilih
Jalan masing-masing
Disaat diam iringi langkah
Bahagialah...
Di penghujung waktu
Kita akan kembali bersua
Nikmati kopi bersama
Dirimu...
Takkan lekang oleh waktu
Takkan terhapus oleh terpaan angin
Kamu akan selalu dihati