Opini : Pertanyaan ini bermuara ketika salah satu mahasiswa hukum Uin Arraniry bertanya kepada saya mengenai jika kita dihadapkan sebuah pilihan antara memilih calon pemimpin yang notabene muslim namun dalam praktik kepemimpinannya ia dalam dengan calon pemimpin yang lain yang tidak beriman kepada tuhan ( Allah ) namun secara praktik kepemimpinannya tidak ada berbuat dalam kepada rakyat. Dalam konteks kepemimpinan di Indonesia Manakah yang akan pilih ?
KEMBALI KE ARTIKEL