Pada Ayat ini secara khusus berbicara tentang rancangan Tuhan untuk bangsa pilihan-Nya yang hendak mengembalikan mereka ke negerinya setelah melewati tahun-tahun di dalam pembuangan.
Allah menjamin masa depan penuh harapan bagi umat pilihan-Nya, hal itu disampaikan oleh nabi Yeremia dengan mengumandangkan bahwa Allah memberikan rancangan damai sejahtera dan bukan kecelakaan. Dengan mengerti kalimat ini, jelas dipahami bahwa Tuhan merancang hal yang baik bagi umat- Nya.
Meskipun dalam keadaan tertekan dan sengsara, Tuhan memperhatikan umat-Nya yang dipembuangan. Allah mengizinkan hal itu terjadi sebagai bagian dari proses menjadikan mereka bangsa yang setia, dengar-dengaran kepada- Nya, sehingga rancangan dan masa depan penuh harapan itu dinyatakan.
Masa depan penuh harapan yang dijanjikan Tuhan kepada umat pilihan adalah sebuah keadaan dimana mereka bebas dari tawanan, tidak lagi dikekang atau dijadikan budak oleh bangsa lain, mereka kembali ke tanah airnya, dan hidup dengan merdeka dan menikmati berkat Tuhan.
Dalam kondisi yang demikian ini, maka dapat diperhatikan bahwa peningkatan hidup dimiliki oleh bangsa itu. Selain itu kualitas kehidupan, baik secara jasmani dan rohani pun meningkat. Lebih lanjut kepenuhan berkat dan janji-janji Tuhan pun menjadi semakin nyata dalam keberadaan bangsa pilihan itu.
Seperti Allah memberikan janji dan jaminan masa depan yang penuh harapan kepada umat pilihan-Nya, hal ini juga pasti terjadi kepada kita umat Tuhan (orang percaya) yang hidup di zaman ini. Bagi kita tentu Tuhan telah memberikan rancangan, janji dan karya penyelamatan-Nya, yang telah melepaskan dari perbudakan dosa. Dengan demikian kehidupan kita telah dan sedang serta terus mengalami masa depan penuh harapan.
Secara rohani, jelas masa depan penuh harapan adalah keadaan dimana kita akan dibuat Tuhan mengalami kepenuhan, secara khusus pengenalan, pemahaman, penger tian dan pengalaman akan karya-karya Tuhan. Ini berarti kerohanian kita semakin hari semakin dewasa.
Pada dasarnya masa depan penuh harapan bukan hanya bertalian dengan hal jasmani melainkan juga hal-hal lahiriah, seperti keadaan finansial, kedudukan, kepemilikan harta benda, dan lain-lain. Allah sangat sanggup melakukan hal-hal ini dalam diri kita masing-masing, sebab bagi-Nya tidak ada perkara yang mustahil.
Dia sanggup mengubah yang miskin menjadi kaya, mengangkat orang-orang yang rendah kedudukannya menjadi tinggi, bahkan menempatkan mereka yang tidak terpandang pada posisi yang sangat sentral. Seperti Yusuf yang diangkat Tuhan dari budak menjadi pemimpin, inilah yang digambarkan bagi kita tentang masa depan yang penuh harapan.
Masa depan penuh harapan memang bukan hanya soal jasmani melainkan juga hal-hal rohani. Masa depan penuh harapan selalu tersedia bagi setiap kita orang-orang yang percaya kepada-Nya dengan syarat kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, bersedia diproses Tuhan, serta memahami cara kerja Tuhan atas seluruh kehidupan kita.