Melihat prinsip Kaizen, mahasiswi Universitas Diponegoro bernama Hizkia Nathalia yang diterjunkan dalam KKN TIM 2023/2024 bertempat di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo merasakan urgensi untuk melakukan edukasi kepada pelaku UMKM, khususnya kelompok UMKM Desa Puhgogor.
Pada prinsip Kaizen terdapat budaya 5S namun dalam bahasa Indonesia kita terjemahkan menjadi 5R. Apa saja sih 5S yang penting untuk pemberdayaan UMKM ini?
1. Seiri atau Ringkas
Dalam UMKM kita harus bisa memilah barang yang masih digunakan dan yang sudah tidak digunakan lagi agar space dan produksi kita lebih efisien.
2. Seiton atau Rapi
Demi kelancaran kegiatan produksi, hendaknya barang yang digunakan disimpan pada tempat yang sudah ditentukan agar tidak berantakan. Selalu pastikan bahwa barang tersebut kembali ke tempatnya semula.
3. Seiso atau Resik
Jagalah kebersihan. Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan ungkapan ini. Dalam Kaizen pun kebersihan menjadi salah satu faktor utama keberjalanan sebuah usaha. Pastikan semua barang yang digunakan dalam sistem produksi bersih dan layak digunakan, sehingga memudahkan pekerjaan kedepannya.
4. Seiketsu atau Rawat
Pastikan bahwa tempat kerja/tempat produksi Anda kembali dalam kondisi semula walaupun setelah digunakan. Jangan lupa untuk memakai pakaian yang bersih dan rapi, jika dibutuhkan gunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan K3.
5. Shitsuke atau Rajin
Membiasakan dan menjaga kedisiplinan untuk menerapkan sistem kerja secara kontinu.Â