Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Penat

29 Maret 2021   20:48 Diperbarui: 29 Maret 2021   21:01 178 5
Berjalan dalam kesunyian
Meraba tanah untuk di pijak
Aku masih ingat betul kejadian itu
Kejadian yang menghitamkan segumpal darah

Entah mengapa ada manusia yang seperti itu
Menabrak harapan dua tatapan mata
Merusak cita-cita dua genggaman tangan
Semua di hancurkan sepersekian detik

Semua ingatan itu masih sangat rapih
Aku yang pengingat atau aku benar-benar marah
Tapi, ahh... aku seharusnya tak bisa marah
Mungkin saja harapan yang diberi melebihi aku
Atau, bisa juga dia benar-benar bajingan
Iyaa, bajingan dengan paras yang menawan

Aku kembali berjalan dalam kesunyian
Kali ini membawa cahaya untuk merayakan sepi.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun