Seiring perkembangan dan tuntutan tugas yang lebih besar, pada tahun 2007 Basarnas menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan kemudian, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2009, sebutan LPND berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK).
Di Sumatera Utara, Basarnas memiliki penurunan salah satu UPT yaitu Kantor SAR Medan dengan terdapat tiga Pos SAR yaitu Pos SAR Parapat Danau Toba, Tanjung Balai Asahan dan Pos SAR Sibolga. Tulisan ini, fokus pada Pos SAR Parapat Danau Toba.
Pos SAR Parapat Danau Toba diketahui, dibentuk pada tahun 2017. Hal ini dibentuk oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Basarnas. Total unit organisasi yang baru dibentuk yaitu tiga kantor SAR kelas A, empat Kantor SAR kelas B, dan 16 pos SAR selama 2017.
Hal itu dilakukan untuk optimalisasi pencarian dan pertolongan korban secara tepat, aman, terpadu, dan terkoordinasi pada daerah yang tingkat kerawanan musibahnya cukup tinggi.
Untuk Pos SAR Parapat Danau Toba dipimpin langsung oleh seorang Koordinator dengan koordinasi kepada Kepala Kantor SAR Medan. Sejak ditetapkan Presiden sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Danau Toba memiliki banyak agenda yang bukan hanya agenda nasional, melainkan juga internasional.
Dalam hal ini, Basarnas bekerja sesuai dengan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan pada Pasal 3, disebutkan bahwa salah satu penyelenggaraan pencarian dan pertolongan berdasarkan
asas kepentingan umum (Huruf C).
Dan dalam penjelasan atas Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan Huruf C, yang dimaksud dengan "asas kepentingan umum" adalah bahwa penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan harus mengutamakan penyelamatan manusia untuk kepentingan masyarakat luas.
Untuk KSPN Danau Toba, Pos SAR Parapat Danau Toba memiliki peranan penting dalam mendukung program pemerintah. Seperti contoh, pada tahun 2022, Danau Toba menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women 20 (W20) Summit, salah satu Engagement Group G20 Indonesia Presidency. Delegasi dari 16 negara hadir, yang diharapkan menjadi promosi Pariwisata Danau Toba ke dunia internasional.
Pada pagelaran ini, Basarnas memiliki peranan penting agar kegiatan berjalan dengan lancar dan aman. Basarnas melalui Kantor SAR Medan dan Pos SAR Parapat Danau Toba, turut terlibat dalam hal pelaksanaan siaga SAR Khusus selama kegiatan berlangsung.
Pelaksanaan siaga SAR Khusus diatur dalam Pasal 21 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan tepatnya pada ayat 2 berisi pelaksanaan Siaga Pencarian dan Pertolongan terdiri atas siaga rutin dan siaga khusus.
Dalam penjelasan Undang - Undang tersebut, yang dimaksud dengan "siaga khusus" adalah pelaksanaan siaga yang dilakukan selain dari siaga rutin untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi terjadinya atau dalam menghadapi keadaan yang berpotensi menimbulkan Kecelakaan, Bencana, dan/atau Kondisi Membahayakan
Manusia.
Sebelum pagelaran, Basarnas telah memastikan kesiapan alut yang dimiliki Pos SAR Parapat Danau Toba dalam rangka mendukung penuh penyelenggaraan W20 di Danau Toba yang dilaksanakan pada tanggal 19-21 Juli 2022 lalu. Salah satu bagian penting, yaitu ketika para delegasi melakukan perjalanan dengan menyeberang ke Pulau Samosir.
Alut air yang disiapkan saat itu yaitu 1 Unit Kapal SAR 412, 1 Unit RIB (Rigid Inflatable Boat) bertenaga 500 PK dengan Kecepatan maks 32 Knot, 1 Unit Perahu LCR 40 PK dan 2 Unit Jet Ski. Semuanya dalam keadaan baik dan siap mendukung pelaksaan W20 dan juga personil telah disiapkan dalam melakukan pendampingan saat kegiatan berlangsung.
Kemudian di tahun 2023, menjadi salah satu periode yang berat bagi Pos SAR Danau Toba. Selain melakukan pencarian korban akibat bencana alam di beberapa wilayah tugas, kembali Pariwisata Danau Toba menjadi tuan rumah perhelatan ajang internasional. Kali ini, dua olahraga air internasional, menjadikan Danau Toba sebagai tuan rumahnya.
Di awal tahun 2023 tepatnya bulan Februari, ajang balapan jet air atau yang dikenal F1 Powerboat dilaksanakan di Danau Toba. Basarnas dalam hal ini, memiliki peran penting dalam mensukseskan acara, mulai dari awal hingga akhir. Sebanyak 121 personel rescuer dari Kantor SAR Medan dan Pos SAR Danau Toba, dilibatkan untuk mengantisipasi kondisi darurat saat penyelenggaraan dalam artian, personel yang terlibat dalam Siaga SAR Khusus.
Basarnas dalam hal ini, diputuskan sebagai Ketua Bidang Keselamatan dan Kesiapsiagaan Bencana selama penyelenggaraan berlangsung. Simulasi dalam bentuk Tactical Floor Game (TFG) dilakukan dalam rangka bagaimana nantinya penanganan korban akibat balapan F1 Powerboat dan bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh peserta yang terlibat dalam pelaksanaan.
Tim SAR dibekali perlengkapan berupa peralatan Water Rescue, peralatan Estrikasi, peralatan evakuasi medis, alut air seperti KN SAR 412, RIB (Rigid Inflatable Boat), Sea Reader, perahu LCR, Jet Ski dan perahu rafting. Perlengakapan ini digunakan tim SAR apabila terjadi kondisi yang membahayakan baik pembalap maupun penonton.
Selain alut air yang dimiliki Basarnas, juga terdapat beberapa alut air dari TNI AD, TNI AL, Polairud, Brimob Polda Sumut, Ditsamapta Polda Sumut, dan BPBD Provsu serta personil dari satuan masing-masing yang dikerahkan untuk melaksanakan pengamanan. Basarnas juga menyiapkan satu unit heli jenis Douphin HR 3606 yang standby di lapangan Kantor Bupati Toba yang digunakan untuk evakuasi medis udara.
Kemudian, di akhir tahun tepatnya pada bulan November, Danau Toba didaulat menjadi tuan rumah pelaksanaan Kejuaraan Dunia Jet Ski Aquabike. Bahkan, empat kabupaten menjadi tuan rumahnya, yaitu Kabupaten Karo, Dairi, Samosir dan Toba. Basarnas juga memiliki peran penting dalam suksesnya pagelaran ini.
Selain personil serta alut air, Basarnas juga menyiapkan Helikopter jenis Dauphin N +3606 bersama Helikopter jenis Bell milik TNI Angkatan Darat (AD), dan AW Agusta dari Polri siap memperkuat kesiagaan Basarnas dalam mengamankan keselamatan pebalap maupun penonton. Helikopter milik Basarnas tersebut, sudah dilengkapi dengan kapasitas dan fasilitas evakuasi medis udara menuju rumah sakit rujukan yang telah ditentukan.
Terakhir, peranan penting yang sama, juga dilakukan oleh Pos SAR Parapat Danau Toba dalam kejuaraan dunia F1 Powerboat 2024 pada awal Maret lalu.
Dengan demikian, selain berhubungan dengan pertolongan, penyelamatan, pencarian, Pos SAR Parapat Danau Toba memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan hingga kesuksesan setiap acara, kejuaraan dalam kategori nasional bahkan internasional di KSPN Danau Toba. Kesuksesan setiap kegiatan, memang bukan serta merta peran dari Pos SAR Parapat Danau Toba, melainkan kolaborasi yang baik dan hebat dari seluruh intansi, lembaga serta seluruh masyarakat.