Siapa yang masih ingat  pada zaman sekolah dulu ada bila ada teman yang terjangkit demam berdarah, pihak sekolah langsung melakukan fogging atau pemberantasan nyamuk bersama seluruh warga sekolah. Sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia adalah negara yang memiliki dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Memasuki musim hujan pasti meninggalkan banyak genangan air dimana-mana, namun tidak hanya saat musim hujan tetapi juga genangan air yang tidak terpakai harus menjadi perhatian serius oleh masyarakat sekitar. Menitik ke Kota Surabaya yang notabennya mendapatkan julukan kota dengan lima matahari jarang terjadinya hujan, meskipun saat mendekati akhir tahun hujan terjadi secara terus menerus. Melihat dari kondisi cuaca di Suarabaya yang menyebabkan lingkungan kering , tidak menutup kemungkinan kasus demam berdarah banyak terjadi. Dalam waktu 10 bulan terakhir per 9 November 2024, Demam Berdarah  tembus 226 kasus di Surabaya. Hal tersebut seharusnya sudah menjadi alarm untuk masyarakat dan pemerintah setempat untuk menekan angka kasus demam berdarah sebelum kasus kematian akibat demam berdarah juga melonjak.
KEMBALI KE ARTIKEL