Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Mantra Surugana, Mantra Sunda Kuno di Film Horor Perdana Peregrine Studios

17 Februari 2023   10:55 Diperbarui: 17 Februari 2023   10:59 1137 0
Keberadaan mantra di kebudayaan Indonesia sangatlah kental dengan kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Beragam suku bangsa membuat keberadaan mantra menjadi juga sangat beragam, ada mantra dari suku Jawa, Sunda, Aceh, Dayak, Sasak, dan masih banyak lagi. Seperti halnya di suku-suku lain di Indonesia, mantra pada dasarnya adalah ekspresi doa yang ditujukan untuk tujuan baik. Begitu juga mantra yang terdapat dalam teks Sunda Klasik yang menyiratkan bahwa umumnya mantra digunakan untuk kebaikan, kesejahteraan, kesuburan dan kedamaian.

Mantra digunakan untuk menolak bala dan mara bahaya dalam upacara ruwatan. Sejak zaman Sunda kuno, laku ruwatan telah dilakukan untuk membersihkan lahan dari pengaruh buruk makhluk-makhluk jahat dan pengganggu, antara lain Udubasu, Kalabuat, Pulunggana, dan Surugana. Tapi ada juga yang menggunakannya untuk tujuan jahat untuk mencelakakan manusia. Namun seiring berkembangnya kebudayaan Sunda, mantra bertransformasi dalam setiap zaman dan tetap eksis hingga saat ini di tengah masyarakat Sunda. Rajah, jangjawokan, asihan adalah sebagian bentuk lain dari ungkapan mantra yang mengikuti konteks penyesuaian zaman dan penggunaannya di masyarakat. Antara lain dalam bentuk ungkapan bahasa, istilah, dan unsur kesakralannya. Namun selalu ada benang merah yang terbentang dari masa lalu hingga masa kini.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun