Beberapa waktu ini, masyarakat di buat gembira oleh pemerintah, seolah-olah hal yang selama ini dianggap tabu, menjadi sesuatu yang “real” dan dapat di rasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Turunnya harga BBM ! ya, ini menjadi angin segar bagi kita, mengingat begitu banyak masalah yang melanda Negara ini akhir-akhir ini. Turunnya harga bbm khususnya premium, yang tidak tanggung-tanggung, mulai dari Rp.8500 hingga mencapai Rp.6600, menjadi berita berharga buat masyarakat, mengingat pada jaman presiden sebelumnya, terhitung sampai pemerintahan SBY berakhir, premium hanya turun 3 kali dengan kisaran total turun Rp1500, adapun sekarang dengan tidak membutuhkan waktu lama, pemerintah mampu menghadirkan kebahagiaan itu kembali. Berkaca pada hal ini, maka jelas masyarakat pun di buat terlena, sehingga menyebabkan kejanggalan-kejanggal fatal yang di buat oleh pemerintah pun terlewatkan dan dibiarkan mengalir begitu saja. Kejanggalan tersebut salah satunya mengenai statement pemerintah melalui Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang mengatakan bahwa harga BBM nasional disesuaikan dengan mekanisme harga pasar.