Mohon tunggu...
KOMENTAR
Music

HIMpersada20: 21-28 November 2021 (Kilas Balik Musik 2005-2014: Bagian 18)

22 November 2021   07:15 Diperbarui: 22 November 2021   07:16 197 0
2013 : # Merekam industri musik

Apa kabar industri musik rekaman nasional kita ? Berkaca dari ditutupnya outlet toko musik legendaris Aquarius Mahakam, tampaknya memang recording label kita tak bisa menghindari lagi untuk menempuh penjualan lagu secara digital. Mengharapkan masyarakat dididik untuk membeli ( baca : mengunduh ) secara legal mungkin tidak bisa dalam waktu singkat, tapi itu harus segera dimulai bila tak mau industri rekaman berdarah-darah terus. Dengan akses internet yang kian cepat dan terjangkau, seharusnya tidak ada kendala dalam jalur distribusi online, problemnya adalah ketegasan (perangkat) hukum.

Sudah berulangkali ada seruan untuk memberantas pembajakan, namun masih sebatas normatif di ucapan belum di tindakan, padahal aturan hukumnya sudah ada. Pada akhirnya sebuah lagu bukan lagi dianggap sebagai pencapaian seni yang mesti dihargai karya ciptanya, namun tools pemasaran agar sang musisi mendapat panggilan manggung. Label rekaman yang tadinya fokus sekedar memproduksi album, kini harus memasuki ranah manajemen artis pula agar bisa survive.

Kita tidak lagi mendengar pencapaian prestasi seperti : oh si penyanyi A atau grupband Z mendapatkan penghargaan multi platinum karena berhasil menjual ratusan ribu hingga jutaan copy. Atau prestise lagu si artis berhasil menduduki chart radio2 bergengsi selama beberapa minggu. Tolok ukurnya berganti menjadi bahwa tembang si artis sukses bertengger di peringkat papan atas RBT operator selular tertentu. Btw, omong2 soal layanan RBT, cuplikan lagu hits apa yang pembaca pasang belakangan ini di handphone sebagai nada dering ?

Kecenderungan yang penulis amati belakangan ini, beberapa label rekaman pun kini merambah bisnis EO konser artis dan memproduksi film berikut soundtracknya. Untuk mendukung line-businness baru ini, mereka memperkuat basis penggemar dengan eksis berinteraksi di jejaring sosial sampai chat forum messenger. Sesuatu yang mungkin dulunya hanya sebatas bikin fansclub, tapi kini adalah memelihara pasar industri itu sendiri agar tidak tergerus oleh banjirnya para artis2 pendatang baru di kemudian hari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun