Disana, ia mengajarkan kita untuk melupakan masa lalu yang pernah terjadi, karena hidup adalah HANYA HARI INI, bukan kemarin dan bukan esok hari.
Amat merugikan jika kita terus mengenang masa lalu terlebih jika itu merupakan kesakitan, kesedihan, kekurangan dan kegagalan. Masa lalu memang bukan sampah yang harus kita buang tapi ia masa dimana kita harus menyimpannya saja atau yang lebih arif ambil sari patinya lalu lupakanlah ampasnya...
Disana, ia mengajarkan kita untuk tidak cemas, takut, gundah, dan khawatir akan masa datang. Masa depan biarlah datang dengan sendirinya bersama apa yang akan dibawa didalamnya.
Disana, ia mengajarkan kita untuk fokus hanya untuk hari ini, hidup kita berawal dari hari ini sekaligus berakhir hari ini. pagi tidak usah menunggu sore dan soreĀ tidak usah menunggu malam hari. Hingga kita diajarkan untuk selalu tersenyum dan berbuat baik di hari ini, karena kita adalah hari ini bukan kemarin di mana ada tangis dan derita didalamnya, atau ada kebahagiaan yang dirasa, bukan juga esok yang kita sendiri tidak tahu apakah kita akan sampai melewatinya atau tidak. Lakukan semua yang terbaik yang bisa kita amalkan di HARI INI dengan ketenangan jiwa, keikhlasan, kekhusuan ibadah, kebaikan pada sesama, kagembiraan, kejernihan pikiran, dan ketawakalan.
LA TAHZAN Jangan bersedih, karena ada Tuhan, Allah yang maha mengatur segala-galanya. Dia yang telah menuliskan semuan dalam kitab-NYA.
Pena-pena telah mengering dan kertas telah di lipat. Semua yang terjadi terhadap kita sungguh telah tertulis dengan rapi dalam ketetapan-NYA dan tetap akan terjadi, meskipun berkumpul seluruh penghuni langit dan bumi untuk mencegah terjadinya ketetapan itu.
Jadi mengapa kita harus bersedih untuk sesuatu yang hilang dari kita atau bergembira terhadap apa yang diperoleh, mengapa kita harus cemas dan takut akan masa depan yang sesungguhnya telah tertulis nyata, jauh sebelum kita di ciptakan ??
Toh airmata kita tidak akan mampu merubah atau mengembalikan apa yang telah terjadi hingga tidak ada guna kita terus menerus menyalahkan atau meratapi bahkan berandai-andai.
hentikan... dan terseyumlah!!!
yakin apa yang terjadi memang harus terjadi hingga kesedihan dan rasa sesak kemarin, akan menjadi amalan ibadah yang mampu menggugurkan segala dosa dan kesalahan2 kita.
' tidak ada satupun duri yang menancap di jari kita kecuali semuanya telah ditetapkan Allah dan kesakitan yang di rasa tidak lain untuk menggugurkan dosa-dosa kita '.
Jadi mengapa pula kita harus cemas terhadap masa depan kita?? padahal kita sendiri tidak yakin akan sampai di dalammya.
Toh ketakutan dan kegundahan kita terhadap masa yang akan datang, tidak akan mampu merubah ketetapan yang telah tertulis untuk kita di esok hari? biarlah...tersenyumlah!!
apa yang akan terjadi kemudian terjadilah... karena Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan maksimal yang hambanya punyai.
Sesudah kesulitan bukankah akan datang kemudahan?....
Setelah hujan lebat bukankah tinggal menunggu reda dan langit kembali cerah?....