Manusia berdasarkan akar kata berasal dari kata "manu"  dan "mens"  yang artinya berpikir, memiliki akal budi atau makhluk yang berakal budi dan merupakan makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Sedangkan jika definisi secara istilah manusia dapat diartikan sebagai fakta atau konsep mengenai sebuah gagasan atau realitas, seorang individu atau sebuah kelompok. Manusia dapat diartikan menurut sudut pandang lain, seperti sudut pandang biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara bologis pengelompokkan manusia diklasifikasikan ke dalam Homo sapiens yang merupakan spesies dari golongan mamalia, manusia merupakan salah satu primate yang dilengkapi otak dan kemampuan yang tinggi. Secara kerohanian, konsep yang digunakan adalah konsep jiwa yang bervariasi karena pada agama hubungan antara kekuatan dan makhluk hidup ada kaitannya. Secar antropologi kebudayaan, dijelaskan berdasarkan bahasa bahwa organisasi mereka dalam masyarakat majemuk beserta perkembangan teknologi yang dimiliki serta kemampuan utuk membentuk kelompok dan lembaga agar bisa saling mendukung dan menolong satu sama lain. Manusia dengan segala fungsi dan potensinya merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tunduk pada aturan hukum alam, beregenerasi melalui proses kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan kematian dan terus berulang. Keterkaitan dan interaksi dengan alam dan lingkungan dalam sebuah hubungan timbal balik yang menghasilkan hubungan yang positif maupun negatif. Manusia memiliki teknologi tinggi karena perbandingan massa otak dan massa tubuh yang terbesar diantara makhluk lain di bumi, perbandingan ini dapat memberikan petunjuk mengenai segi intelektual relatif. Sebagai makhluk individu manusia memiliki pemikiran-pemikiran mengenai hal-hal atau tentang apa yang menurutnya baik dan  manusia menyesuaikan hal tersebut dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun harus bisa berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan, saling memahami, saling menolong dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya harus dijaga, manusia tidak bisa secara sepihak atau semena- mena dalam menggunakan kekayaan alam yang dianugerahkan kepada manusia. Secara sudut pandang dan pengertian manusia, terdapat beberapa penggolongan manusia, penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya, hal ini menjadikan manusia menjadi 2 golongan laki-laki dan perempuan. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan, hal ini dikarenakan saat bai organ reproduksi masih belum terbentuk dengan jelas. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Jika berdasarkan pada usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda dan pemudi, dewasa, dan (orang) tua. Untuk penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan, warga negara, anggota partai), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
KEMBALI KE ARTIKEL