Rama: “Assalamu ‘Alaikum.. Met malam, Om”
Saya: “Wa ‘Alaikum Salam.. malam, Rama”
Rama: “Lagi di rumah, ya, Om?”
Saya: “Iya. Kenapa?”
Rama: “Ahh..ga apa-apa. Cuma mau ngetes hape doang, tadi baru dibeliin sama mama. Skalian mau habisin pulsa TM (talkmania) nih, Om”
Saya: “Oohh... bagus kok suaranya. Gima kabar sekolahanmu?
Rama: “Oo iya, Om. Di sekolah teman-teman hampir tiap hari ramai ngebahas siapa-siapa pasangan capres (Capres-Cawapres) yang baik untuk dipilih. Soalnya, kan, teman-teman banyak yang berstatus pemilih pemula pada Pemilu ini. Jadi masih kabur mau pilih yang mana?”
Saya: “Menurut kamu dan teman-temanmu siapa yang baik?”
Rama: “Ga tau, Om. Yang ada sekarang ini kan cuma ada Jokowi, ARB, dan Prabowo. Menurut Om, mana yang baik dari ketiga itu?!”
Saya: “Ditunggu aja siapa-siapa yang jadi pasangan atau pendamping mereka sebentar”
Rama: “Kenapa harus nunggu ada pasangan cawapresnya, Om?”
Saya: “Ya iyalah... apa kamu mau pilih capresnya ‘malaikat’ tapi cawapresnya ‘setan’...?”
Rama: “Iya juga, sih. Yang aku baca di internet, katanya Jokowi punya beberapa kandidat Cawapres. Begitu juga dengan Prabowo. Yang belum aku dengar hanya ARB yang belum ada kandidat Cawapres. Terus gimana, Om?
Saya: “Yang kamu tau siapa-siapa kandidatnya Jokowi dan Prabowo?
Rama: “Kandidat cawapres Jokowi, ada Mahfud MD, Rizal Ramli, Jusuf Kalla, Ryamizard, dan Abraham Samad. Sedangkan Prabowo, saya baca di internet juga katanya cocok dipasangkan dengan Rizal Ramli, atau dengan Hatta Rajasa. Kenapa dengan mereka ini, Om?”
Saya: “Sudah sejauh mana kamu dan teman-teman kamu kenal Jokowi, Prabowo, dan semua kandidat cawapresnya itu?
Rama: “Yang kami tau Jokowi itu selain Gubernur Jakarta, dia juga seorang insinyur Kehutanan. Prabowo perwira militer yang dipecat karena diduga melanggar HAM. Sedangkan Mahfud dan Abraham Samad adalah ahli hukum, Rizal Ramli ahli ekonomi, Jusuf Kalla pedagang, Ryamizard adalah sosok militer."
Saya: “Nah... itu sudah bisa jadi dasar untuk kalian lebih mendalami sosok-sosok calon (capres dan cawapres) itu. Tapi untuk sementara ini menurut kalian siapa-siapa yang paling bagus dimajukan pada Pilpres 2014 ini?”
Rama: “Iya, Om. Kebetulan kami juga sering berdiskusi soal itu. Dan kesimpulannya kami inginnya sih pasangan capres yang baik dipilih itu adalah yang bisa mengatasi langsung masalah ekonomi rakyat, agar orangtua siswa bisa menyekolahkan anaknya dengan baik tanpa harus utang sana.. utang sini."
Saya: “Artinya, kalian membutuhkan pemimpin yang ahli ekonomi. Bagus juga kesimpulan teman-teman kamu itu. Tapi apa alasan teman-temanmu enggan memilih ahli hukum, pedagang, dan militer??
Rama: “Gini, Om. Pernah aku dan teman-teman diskusi, lalu terbahak-bahak.”
Saya: “Maksudnya..???”
Rama: “Katanya kalau Jokowi yang ahli kehutanan itu diduetkan dengan ahli hukum, maka nanti pemerintahannya itu akan dijalankan secara sistem ‘Hukum Rimba’. Kalau dipasangkan dengan pedagang, maka ditakutkan nantinya cuma jadi ‘Penjual Hutan’. Dan jika dipasangkan dengan militer nantinya rakyat bisa-bisa jadi “gerilyawan’ alias jadi ‘Tarzan’ semua, Om. Hahahaaaa....?!?!”
Saya: “Hohohoooooo.....bisa aja nih kalian?!?!?!?
Rama: “Hahaaa... tapi Jokowi bagus deh Om, sure. Papa, mama dan teman-teman Rama juga suka sama Jokowi karna orangnya sederhana dan ga sombong. Tapi betul kata Om, harus tunggu dulu siapa Cawapresnya. Kalau cuma ahli hukum, pedagang, militer, atau orang partai, maka mereka ngaku ga bakalan milih Jokowi. Ok, Om....udah dulu ya, Om. Nanti dilanjutin. Assalamu ‘Alaikum”