Bola biru berputar
Ada gelap ada terang
Di antaranya ada buih berlarian menuju tepi
Berayun-ayun dilatari gemuruh air
Ditadahi gemerisik pasir
Air dari laut membasahi pasir
Angin di udara lawan sengatan mentari
Menunggu
Entah air laut memcahnya
Entah pasir menelannya
atau mungkin angin membuangnya
sementara mentari akan melelehkannya
Suara-suara itu mengajakku menari
Gemuruh itu, gemerisik itu, riang tawa itu
Kurentangkan kedua tangan
Terjangan air menghempas tubuhku
Melayang, tenggelam:
inilah tarian agung karya Tuhan
Air berkumpul merangkai kata
Pesan untuk Neptunus di dasar samudera
"Riana, aku masih mencintaimu"
Ikan-ikan jadi termangu:
Aku ini tinggal jasad saja
Mereka pun enggan tersenyum padaku
Biarlah air laut membawa namamu pergi ke dasar samudera,
kepada penguasa lautan
Namamu tak hilang meski sudah tenggelam
Serahkan saja pada Neptunus: