Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Upaya Melestarikan Budaya Lokal Melalui Peringatan Hari Kartini

20 Oktober 2023   05:16 Diperbarui: 20 Oktober 2023   05:57 315 4

Perkembangan zaman yang terjadi menyebabkan adanya perubahan diberbagai bidang, salah satunya pada bidang gaya hidup. Masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih mengikuti kebudayaan bangsa lain karena dianggap lebih modern daripada kebudayaan bangsa sendiri. Indonesia yang memiliki banyak sekali kebudayaan lokal dari sabang hingga merauke perlahan mulai luntur karena kurangnya minat dan kemauan untuk mempelajarinya khususnya pada generasi muda (Nahak, 2019).

     Perkembangan zaman yang terjadi menyebabkan adanya perubahan diberbagai bidang, salah satunya pada bidang gaya hidup. Masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih mengikuti kebudayaan bangsa lain karena dianggap lebih modern daripada kebudayaan bangsa sendiri. Indonesia yang memiliki banyak sekali kebudayaan lokal dari sabang hingga merauke perlahan mulai luntur karena kurangnya minat dan kemauan untuk mempelajarinya khususnya pada generasi muda (Nahak, 2019).     

    Tentu menjadi hal yang sah-sah saja apabila masyarakat mengikuti gaya hidup modern sebagai dampak dari perkembangan zaman. Namun, kebudayaan lokal warisan dari nenek moyang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 32 ayat 1 yang mengamanatkan bahwa "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya". Nilai-nilai budaya dapat diambil dari peringatan hari besar di Indonesia, salah satunya adalah peringatan hari kartini yang dlaksanakan setiap tanggal 21 April. R.A Kartini merupakan pencetus "Habis gelap terbitlah terang" (Ima dkk, 2021)  yang saat ini tentu sudah tidak asing untuk didengar dan menjadi pelopor emansipasi wanita. Berikut nilai-nilai budaya yang dapat diambil dari adanya peringatan hari kartini:

1. Penggunaan Kebaya.

     Salah satu hal yang perlu disyukuri adalah Indonesia mempunyai warisan pakaian lokal yang indah dan anggun apabila dikenakan yaitu kebaya. kebaya merupakan salah satu pakaian yang setidaknya akan perempuan Indonesia kenakan satu kali dalam satuh. Ibu Iriana Jokowi istri dari presiden Indonesia yaitu bapak Ir. Jokowi menuturkan bahwa kebaya merupakan citra perempuan Indonesia. Sebagai perempuan Indonesia seharusnya bangga untuk mengenakan kebaya. Supaya tidak terkesan ketinggalan zaman, kebaya bisa dimodifikasi sesuai keinginan namun tetap harus sopan. Kebaya atau kutu baru dapat dipadukan dengan bawahan selain batik atau memadukan rok batik dengan pakaian formal atau nonformal yang dimiliki. Salah satu public figure yang selalu mengenakkan kebaya dan kutu baru dalam kesehariannya namun tetap terlihat modis adalah Rania Yamin yang dapat dilihat di akun instagramnya yaitu @raniayamin.

2. Lagu-Lagu Nasional

     Lagu-lagu nasional termasuk kedalam salah satu alat untuk membina karakter suatu bangsa. Namun pada kenyataannya banyak generasi muda Indonesia tidak hafal bahkan tidak mengetahui lagu-lagu nasional yang ada di Indonesia (Sumarti dkk, 2021). Masyarakat Indonesia saat ini cenderung lebih hafal lagu-lagu dari luar negeri daripada lagu daerah dan nasional Indonesia. Diharapkan dengan diputarnya lagu-lagu nasional pada peringatan hari Kartini dapat menumbuhkan minat generasi muda untuk mau ikut melestarikannya.

            Adanya perubahan kebudayaan yang diikuti oleh masyarakat Indonesia yang disebabkan oleh perkembangan zaman membuat kebudayaan lokal Indonesia semakin ditinggalkan. Dengan adanya perayaan hari Kartini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mulai menyadari bahwa kebudayaan Indonesia harus mulai kembali dilestarikan, diantaranya yaitu penggunaan kebaya dan pelestarian lagu-lagu nasional Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Ima, D., Nanda, R., & Syaifulloh, Y. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter R.A Kartini dalam Buku Habis Gelap Terbitlah     Terang. At-Thullab: Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 2(1).

Nahak, H. M. I. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65-76.

Sumarti, E dkk. (2021). Menggagas Kajian Linguistik Indonesia pada Era Kelimpahan. Malang: Unisma Press.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun