Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bidadari Terindah

8 Juli 2011   07:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 107 0
Dinda, saat tetesan Air mata berlabuh dipipimu Aku hanyut terhempas gelombang terdampar dipulau tak berpenghuni Gelap, suram dan sesak aku disini Saat ini yang kubutuhkan adalah Air dan Cahaya Kerongkonganku serasa tersumpal oleh masa lalu Berlomba mencari kebahagiaan dunia dan Akhirat Tidak lain, dengan menyatukan Atap suci kita... Dirimulah cahaya dan mengguyurkan hujan untuk hatiku.. Adinda yang wajahnya merona anggun di kibas desau Angin. kutatap seantero langit, aku melihat wajahmu disana balutan busana khasmu menambah desiran halus dalam diriku Semoga Tuhan menunjukkan jalanku yang terbaik Untukku dan untukmu, Harapan besarku... Ingin selalu tetap bersamamu... Menjadi bidadari terindah ............. Jakarta, 08 Juli 2011 @14:32 PM

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun