Definisi "Kaulah luka sekaligus obat". Saat pertama kali membaca penggalan kalimat ini, aku merasa skeptis. Karna bagaimana mungkin penyebab luka bisa merangkap peran menjadi penyembuh luka. Ah, aneh-aneh saja orang yang menulis ini, pikirku! Kemudian waktu berlalu, ada satu momen di luar dugaan, yang tanpa sadar kualami lalu menyadarkanku. Allah tidak akan menghadirkan luka, kecuali juga menghadirkan penawarnya kepada kita. Â Dulu aku berfikir ibu adalah penyebab luka yang menmbuatku menjadi pribadi yang tumbuh dengan trauma mendalam dan merasa begitu sakit tak tertahankan saat beranjak dewasa dan mulai menyadarinya. Lalu aku enggan berada di dekatnya, karna tiap kali di dekatnya sakit itu datang lagi dan lagi. Tapi kemudian aku sadar, bahwa ibuku jugalah penawarnya. Ia yg memberi luka, ia juga obat dari lukaku. Aku sadar bahwa sekuat apapun aku menghindarinya, tiap malam diam-diam aku masih sering mengigau tentangnya dan tanpa sadar menyebut namanya dalam tidur. Saat sakit, yang terlintas pertama kali di pikiranku juga dia, alam bawah sadarku masih saja mencarinya. Meski secara sadar aku selalu menampik dan berusaha menghindar, dengan terlihat baik-baik saja seolah tak butuh dia dalam hidupku, padahal aku sangat butuh.Â
KEMBALI KE ARTIKEL