Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Langit yang Tidak Berduka

9 Desember 2014   19:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:41 25 0

Matahari siang itu sangat memencarkan cahayanya di kota kalimantan yang terkenal panas karena garis katulistiwanya. Dan suatu desa yang tidak terlalu besar di desa parebok, desa ini sangat indah sekali, karena dikelilingi oleh kelapa-kelapa yang menjulur ke langit-lngit, dan banyak sekali buah-buah salak di dekat-dekat rumah desa itu. Disitu ada sebuah keluarga yang banyak sekali anak-anaknya dan cucunya, anaknya sekitar 12 anak tapi ada yang meninggal juga, keluarga itu sangat menyenangkan sekali dan ada ibu-ibu yang sangat manis sekali walaupun kulitnya hitam, ibu itu memanggil anaknya yang sedangnya bermain juga ditengah-tengah lumpur itu, anaknya sama hitamnya dengan ibunya. Ibunya saat itu mengajak anaknya ke hutan untuk mengambil daun-daun kelapa untuk mengambil lidinya dan dibuat sapu lidi tersebut, an sesekali ibunya tersebut memarahi anaknya karena lidinya dibuat main-main, tapi walaupun begitu dari raut wajah ibu yang manis itu ada sebuah kasih sayang yang besar terhadap anak tersebut. Sesampai pulang kerumahnya anak itu berlari keneneknya tersayang, nenek itu berkata “ khoi udah selesai membuat sapunya?”, dan ibu anak kecil berkata “ iya, mak sambil tersenyum”. Anak itu ternyata bernama hasanah dia berumur 4 tahun, sebuah nama yang sangat manis sekali seperti wajah ibunya yang sangat manis sekali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun