Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pendekatan 5W dan 1H untuk Memory-Enchancing Techniques for Investigative Interviewing: The Cognitive Interview Fishe, Geiselman (1992)

2 Juli 2024   23:17 Diperbarui: 2 Juli 2024   23:17 647 0
Pendekatan teknik peningkatan ingatan seperti pendekatan 5W dan 1H merupakan bagian penting dari Cognitive Interview (CI), yang dikembangkan oleh Ronald Fisher dan Edward Geiselman pada tahun 1992. CI merupakan respons terhadap keterbatasan metode wawancara tradisional dalam menghasilkan informasi yang akurat dan komprehensif dari saksi dan korban kejahatan. Sebelum CI diperkenalkan, teknik wawancara investigatif cenderung menggunakan pendekatan yang lebih terstruktur dan sering kali mengarah pada pertanyaan tertutup yang hanya menghasilkan jawaban singkat atau ya/tidak. Hal ini seringkali tidak memungkinkan saksi untuk mengingat secara rinci dan akurat peristiwa yang mereka saksikan atau alami.

Dengan melibatkan prinsip-prinsip psikologi kognitif, CI dirancang untuk memanfaatkan proses pengambilan memori yang lebih efektif. Salah satu tujuan utama CI adalah untuk mengoptimalkan pemulihan informasi dari memori saksi dengan cara yang lebih alami dan mendalam. Dalam prakteknya, CI mengintegrasikan teknik-teknik seperti reinstatement konteks, reinstatement mental, dan penggunaan pertanyaan terbuka yang mendalam. Teknik reinstatement konteks melibatkan upaya untuk membawa kembali saksi ke lingkungan dan situasi emosional di mana peristiwa terjadi, yang dapat merangsang memori sensorik dan informasi kontekstual yang mungkin terlupakan atau terlewatkan.
#
Selain itu, pendekatan CI menggalakkan saksi untuk melaporkan segala hal yang mereka ingat tentang peristiwa tersebut, termasuk detail yang pada awalnya mungkin dianggap tidak penting. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan bias pemilihan memori yang dapat menyebabkan saksi mengabaikan atau mengubah informasi penting. Dengan memberikan kesempatan kepada saksi untuk menceritakan peristiwa dalam urutan yang berbeda atau dengan pendekatan yang berbeda, CI juga membantu mengurangi kecenderungan untuk memberikan versi yang sudah diingat-ulang atau disederhanakan dari peristiwa yang terjadi.

CI juga menekankan pentingnya menghindari pertanyaan yang mengarah (leading questions) yang dapat mempengaruhi memori saksi atau persepsi mereka tentang peristiwa yang terjadi. Alih-alih, pewawancara yang terlatih dalam CI dilatih untuk mengajukan pertanyaan netral dan tidak sugestif, yang membantu menjaga kebenaran informasi yang diperoleh dan mengurangi risiko pembuatan memori palsu secara tidak disengaja.

Penggunaan CI cenderung menghasilkan kesaksian yang lebih rinci dan akurat dari saksi dibandingkan dengan teknik wawancara tradisional. Metode ini telah membuktikan keefektifannya dalam berbagai konteks investigatif, dari penegakan hukum hingga psikologi klinis, di mana akurasi dan kebenaran informasi dari saksi dapat menjadi krusial dalam menentukan hasil penyelidikan atau prosedur hukum.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun