Menurut Semiawan mengemukakkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kemudian menurut Chaplin dalam yeni mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni atau dalam permesinan atau dalam memecahkan permasalahan dengan metode yang baru. Sedangkan menurut Rahmawaty kretaivitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Dan dapat dikatakan kreativitias merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru, konsep yang perlu dijelaskan dari berbagai sudut pandang. Hal ini disebabkan setiap sudut pandang memiliki keunikan dalam menjelaskan makna kreativitas. Jamaris (2013:74-78) mengemukakan berbagai pandangan tentang kreativitas yang diuraikan sebagai berikut :
- Behaviorisme
- Teori Behaviorisme menyatakan kreativitas bukan merupakan hasil dari inisiatif dari diri sendiri tanpa pengaruh dari lingkungan. Kreativitas juga merupakan kemampuan yang bersifat genetik yang dapat berkembang dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu, lingkungan sangat berpengaruh untuk perkembangan kreativitas suatu individu.
- Kognitivisme
- Kognitivist berpandangan bahwa kreativitas sebagai suatu proses mental yang terjadi pada waktu manusia memahami lngkungannya dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Untuk menjadi kreatif, seseorang perlu memiliki kemampuan dalam menyeimbangkan tiga proses berpikir.
KEMBALI KE ARTIKEL