"Bagaimana dengan kesedihan?" ucap Rasyid saat itu. Senin seminggu yang lalu. Saat itu kami duduk menghadap laut lepas di siang yang terik.
"Untuk apa juga cerita kesedihan? Minta dikasihani?" Kujawab lagi pertanyaan itu dengan pertanyaan.
Lelah setelah mencari kerang dan kepiting soka di pantai membawa kami berdua istirahat di bawah rimbun bakau. Akarnya yang kokoh dan rapat sanggup menahan pijakan kaki kami.
Kupandang laut lepas. Sudah tiga puluh tahun aku tinggal di kampung nelayan ini. Tak ada kesulitan di sini. Hanya saja ... apa aku punya mimpi?
Maksudku mimpi yang bikin aku bahagia lebih dari saat ini?