Aku berkesempatan melihat latihan pacuan kuda di Lapangan Pacuan Kuda Blang Bebangka, Takengon, Aceh Tengah.
Anak-anak disana mulai umur 11 tahun jadi joki kuda. Membayangkan aja aku susah, dulu waktu aku seumur itu sedang sibuk dengan sekolah, kalaupun bermain hanya permainan Kasti atau Kartu. Ya mungkin di luar sana juga banyak anak yang sedari kecil menjadi joki kuda, tapi yang menarik disini, kuda yang mereka tunggangi pun tidak memakai alat keselamatan seperti pelana dan lain-lain. Luar biasa!
Selain menguji nyali ada kebanggaan tersendiri bagi mereka untuk menunggangi kuda dan membawa kudanya menjuarai perlombaan.
Ada seorang anak yang menjadi perhatianku saat itu, kalau dilihat-lihat berumur 11 atau 12 tahun, dia berbaju biru, berlengan kuning dan memakai celana jeans pancung. Dia tekun sekali memegang kudanya, seperti ada obrolan batin antara keduanya. Dia terlihat begitu menyayangi kuda yang nantinya akan diikuti perlombaan. Kita sebut saja dia si Wen (Wen sebutan untuk anak cowok di Gayo).