Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menikmati Petualangan di Negeri Kopi

9 Mei 2011   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55 472 1

“Bukan Lautan hanya Kolam Susu, Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai dan topan kutemui, ikan dan udang menghampiri dirimu, orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”

( Koes Plus - Kolam Susu)

Lagu dari Koes Plus ini sangat cocok sekali untuk menggambarkan keindahan dan potensi alam di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Perjalanan kali ini aku mengunjungi Negeri di atas Awan, sebutan untuk Kota Takengon, dikarenakan daerahnya yang berada di dataran tinggi dan seringkali ditutup dengan kabut yang menyerupai awan.

Sepanjang perjalanan menuju Kota Takengon, mata kita dimanja dengan pemandangan yang hijau. Tapi siapa sangka, pemandangan hijau nan indah itu merupakan pemandangan yang bernilai jutaan rupiah. Ya, tanaman itu kebun Kopi. Tapi bukan sembarangan kopi, kopi yang ada di Takengon ini sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia, siapa yang tak kenal dengan Kopi Gayo? Ya, selain Negeri di Atas Awan, Kota ini juga sering disebut dataran tinggi Gayo, karena masyarakat asli disini merupakan Suku Gayo. Kopi yang berasal dari Gayo ini sudah mendapat sertifikat Indikasi Geografi (IG) terutama Kopi Arabika-nya. Sertifikat Indikasi Geografi ini merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang karena faktor lingkungan geografis, alam, manusia ataupun kombinasinya, sehingga menghasilkan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan (Pasal 1 PP RI No 51 Tahun 2007), berarti Kopi Arabika Gayo ini cuma dan hanya bisa dihasilkan di daerah Takengon dan sekitarnya. Hebatnya lagi kenikmatan Kopi Arabika Gayo ini sudah diakui oleh Internasional, sebagai orang Indonesia, aku bangga kita memiliki potensi seperti ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun