Kutepuk seekor nyamuk
Yang baru hinggap pada betisku
Seketika ia tak bisa lari, dari maut
Lantas kusesali
Hidup makhluk yang telah kurenggut
Padahal belum mesti
Kulitku tadi ia pagut
Aku lalu merenungi diri
Bahwa aku dan nyamuk tak ada bedanya
Kami sama-sama diberi nyawa
Yang tak tahu kapan kembali pada-Nya
Betapa Allah besar kasih-Nya, kepadaku
Sebab ketika dosa-dosa kuselami dengan sengaja
Dia menyayangiku
Dengan tidak langsung ambil nyawaku