Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Menggelar MICoLLS 2024 Mengankat Isu Kemanusiaan dan Solusi Perdamaian

12 Oktober 2024   18:35 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:10 38 0
Lhokseumawe, 10 Oktober 2024- Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) secara resmi menggelar The Fourth Malikussaleh International Conference on Law, Legal Studies & Social Sciences (MICoLLS) 2024 bertema "Innovative Solutions for Sustainable Peace: Addressing Conflict and Humanitarian Issues in a Changing World." Acara ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 10 sampai 11 Oktober 2024 di Aula Fakultas Hukum, Kampus Bukit Indah Lhokseumawe.

Acara MICoLLS 2024 ini dipenuhi dengan diskusi intensif dari beberapa narasumber ternama dunia. Pertama, Hyun Young Chae dari posisi Senior Protection Officer di United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia akan membahas "Peluang dan Tantangan Pengelolaan Pengungsi di Aceh di Masa Depan". Selain itu, Professor Melissa Crouch dari University of New South Wales, Australia, akan tampil dengan topik "Konstitusionalisme di Era Otoritarianisme di Asia".

Charles Dorman'O Gowan dari International Committee of the Red Cross (ICRC) Bangkok akan membawa sesi berjudul "100 Langkah Menuju Perdamaian: Agama, HHHI, dan Pembangunan Perdamaian", sementara Profesor Antje Missbach dari Universitas Bielefeld Jerman akan mengulas "Konflik, Pengungsi, dan Hak Penyelamatan di Laut".

Dr. Malahayati LL.M., Ketua Panitia dan Wakil Dekan Bidang Akademik, menyambut baik acara ini dengan mengatakan, "MICoLLS kali ini akan diisi oleh empat pembicara utama dari perwakilan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Indonesia, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dari Bangkok, University of New South Wales -- Australia, dan Universitas Bielefeld -- Jerman".

"Masing-masing narasumber akan berbagi wawasan tentang tantangan kritis dan peluang yang kita hadapi saat ini. Mereka juga akan memberikan pemahaman bagi kita tentang resolusi konflik, isu-isu kemanusiaan, dan perdamaian berkelanjutan," tambah Dr. Malahayati.

Topik yang akan dibahas dalam acara ini mencakup strategi dan inovasi pencegahan konflik, kemajuan teknologi dalam respons kemanusiaan, inisiatif pendidikan dan pembangunan perdamaian, kolaborasi lintas sektor untuk resolusi konflik, keadilan, rekonsiliasi, dan pembangunan pasca-konflik, perspektif gender dalam studi perdamaian dan konflik, manajemen krisis kemanusiaan dan respon cepat, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan resolusi konflik, serta transformasi global mengenai pengungsi.

"Diharapkan MICoLLS ini dapat memberikan kontribusi penting terhadap upaya global dalam menangani konflik dan krisis kemanusiaan, serta menginspirasi kolaborasi baru di antara berbagai pihak. Dengan melibatkan para akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, MICoLLS 2024 menjadi platform untuk pertukaran gagasan dan pengetahuan yang dapat menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan," ungkap Dr. Malahayati.

Dekan Fakultas Hukum, Dr. Faisal, menambahkan bahwa di tengah dinamika global yang terus berkembang, konflik dan isu kemanusiaan tetap menjadi tantangan besar bagi komunitas internasional. "Perspektif hukum sangat penting untuk menemukan solusi yang adil dan manusiawi. Seminar ini juga menyoroti bagaimana hukum Islam dan hukum adat dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti situasi konflik bersenjata atau krisis pengungsi," katanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unimal, Dr. Azhari, saat membuka acara tersebut mengatakan bahwa MICoLLS yang dilaksanakan oleh Fakultas Hukum ini akan memberikan dampak indikator kinerja utama (IKU), terutama pada event konferensi internasional. "Para pembicara yang diundang, termasuk dari Jerman dan Australia telah dikenal sebagai pengkaji masalah-masalah Indonesia, sehingga wacana yang dihasilkan bisa dialektis dengan para academia dari Indonesia," tandasnya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang acara MICoLLS 2024, silakan hubungi panitia penyelenggara. Semoga acara ini berhasil menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi konflik dan isu kemanusiaan di masa depan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun