Ungkapan "Atine kang manungggal deneng Gusti Allah kang tunggal" mencerminkan filosofi spiritual Jawa yang mendalam. Secara harfiah, kalimat ini berarti "hati yang menyatu dengan Tuhan yang Esa." Dalam konteks spiritual Jawa, ini merujuk pada kondisi di mana seseorang telah mencapai kesatuan dengan Tuhan, di mana hatinya benar-benar selaras dan terhubung dengan kehendak serta keberadaan Tuhan yang Maha Esa.
KEMBALI KE ARTIKEL