Memangnya apa yang terjadi pada malam itu?
Salah satu juri yang dibilang 'lebay' dan 'blink-blink' oleh juri lain selalu menggunakan kata 'kucing' yang dibaca dengan logat kebarat-baratan saat menyarankan kepada peserta yang baru saja tampil. Begini yang dikatakannya: "Kamu harus sering berlatih dengan 'kucing' supaya pada penampilan yang lain bisa lebih baik".
Berlatih dengan kucing? Kalau kontestan yang disarankan adalah penyanyi, maka itu berarti juri itu menyarankannya berlatih dengan kucing. Emang kucing bisa menyanyi ya?
Bercanda? Mungkin... Sebab, kucing itu diucapkan seperti orang asing yang baru belajar bahasa Indonesia.
Hehehehe... sebenarnya yang dimaksud oleh juri itu adalah COUCHING. Kalau diucapkan dengan benar, maka COUCHING akan seperti KUCING yang diucapkan dengan logat kebarat-baratan.
Ini yang membuat kalimat tersebut kehilangan maknanya. Berlatih dengan KUCING untuk menyanyi jelas bukan sebuah saran yang tepat. Namun berlatih dengan COUCHING untuk menyanyi juga tidak tepat jika diartikan dengan benar.
Berlatihlah dengan COUCH adalah kalimat gado-gado yang lebih baik walaupun secara tata bahasa masih campur aduk Indonesia-Inggris. COUCH artinya pelatih. Jadi 'berlatihlah dengan COUCH' dapat diartikan 'berlatihlah dengan pelatih'.
Mengapa juri itu menggunakan kalimat yang kalau diucapkan menjadi 'berlatihlah dengan KUCING'? Sederhana, ingin tampil beda! Apakah cara yang dipilihnya akan menaikkan rate-nya? Saya tidak tahu, tetapi kayaknya memang jika terdengar fasih menggunakan istilah asing sepertinya menaikkan rate seseorang.
Jika ia mengatakan 'berlatihlah dengan COUCH', saya pikir itu lebih dapat diterima. Ada perbedaan arti antara COUCH dan COUCHING, yang pertama bicara tentang orangnya sedang yang kedua bicara tentang prosesnya.
Menurut saya, penggunaan kosa kata asing dalam bahasa lisan sepertinya masih dapat diterima selama makna kalimat itu tidak berubah. Ini yang saya pahami tentang bahasa lisan.
Jadi, saran saya kepada juri yang dikenal dengan nama Syahrini itu adalah gunakanlah istilah asing dengan tepat. Sebagai publik figur, Syahrini perlu mengevaluasi apa yang dikatakannya karena akan membawa dampak yang besar bagi penggemarnya dan juga dirinya sendiri.