Hati Bahadur ada keinginan untuk memilikinya, tapi apalah daya jika harus terhalangi oleh sesuatu yang membuatnya kalah mental untuk mendapatkan pujaan hatinya. Kepada Pak Kadiman, Bahadur selalu menegaskan perasaannya, tetapi Pak Kadiman telah menjadi pengikut ideologi kebo nuruti gudel (keputusan bapak ikut anak), dan tidak ingin memaksakan kehendak tentang kepada siapa cinta anaknya mencintai seorang pria.
KEMBALI KE ARTIKEL