Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tertahan-tahan

17 Januari 2014   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:45 25 0
suaraku parau pada rindu-rindu yg gagu
nyanyinya rebah pada rumput-rumput bocah-bocah berlarian sepanjang ilalang embun
lalu lenyap di hutan-hutan dimakan raung harimau
gaduh jadi sunyi paling hening dalam doa kekasih yg redam tanpa bunyi


dalam hati ia berisik
mengusik setikam badik
tepat di jantung luka
senyum kekasih seluruh degupnya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun