dari kata-kata yang meninggalkan jejak
di lingkar tepian cangkir
hingga kopi menaruh hati pada puisi
ditiap kental rasa yang memekat
memenuhi rongga inspirasi
sepanjang hari kopi terbaca
manis yang tebal atau sekedar tipis
mengaliri bibir-bibir yang mulai lembab
mereguknya lalu membait dalam puisi
puisi tak kunjung henti
karena aroma kopi telah mengikatnya
pada detik-detik yang berbekas
tersambung oleh nafas-nafas
cinta yang menghubungkan
abad-abad para penyair
menguliti hidup
dengan pisau aksara
ditiap cangkir tanpa akhir
meramu
peradaban kata-kata
lalu menguap
kesegala waktu
2014