Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Dilema Kecurangan dalam Pelaksanaan Ujian Nasional di Tingkat SMP dan SMA

4 Mei 2012   01:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:45 659 0
Syarat kelulusan siswa dari sekolah adalah dengan mengikuti ujian nasional atau sering disebut dengan UN. Dalam waktu 3 tahun sekolah, faktor yang menentukan siswa untuk lulus hanya ditentukan dalam waktu beberapa hari saja yaitu dengan hasil ujian baik yang diadakan oleh sekolah maupun nasional. Oleh karena penentu kelulusan adalah hasil ujian maka banyak pihak yang melakukan kecurangan agar bisa lulus. Kecurangan terutama terjadi pada saat berlangsungnya UN. Para pihak yang terkait misalnya: pihak sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan para guru; pengawas ujian; serta dari siswa itu sendiri.

Dari pihak sekolah misalnya kepala sekolah dan guru itu dilakukan dengan alasan agar sekolah mencapai nilai kelulusan yang tinggi yaitu 100% sehingga akan mendapat peringkat sebagai sekolah terbaik di kabupaten atau bahkan di propinsi. Prestise sebagai sekolah terbaik sangatlah diperlukan karena dengan mendapat predikat terbaik, sekolah akan mendapatkan bantuan dana pendidikan yang banyak dari kabupaten. Selain itu, pada saat penerimaan siswa baru pastilah akan menambah minat siswa untuk mendaftar ke sekolah tersebut karena dianggap sebagai sekolah unggulan yang bisa mencetak lulusan terbaik. Kecurangan yang dilakukan misalnya dengan memberikan kunci jawaban ujian saat UN kepada siswa secara diam-diam. Cara lain yang dilakukan misalnya yang sering dimuat di berita-berita yaitu dengan mengganti atau mencocokan jawaban dengan jawaban dari guru mata pelajaran yang memang sudah dipersiapkan untuk mengerjakan soal tersebut, yang dilakukan setelah ujian selesai oleh pihak sekolah dengan tujuan agar semua siswa bisa mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun