Kabut masih sangat tebal ketika saya dan beberapa teman tiba di Parangtritis. Dingin AC kendaraan serasa membekukan aliran darah. Begitu keluar dari kendaraan, dingin yang berbeda menyergap tanpa menenggang rasa. Waktu itu menjelang pagi, 03.05 WIB. Sambil menggigil, saya melangkah ke sebuah tempat penginapan yang memang telah dipesan sebelumnya. Sekedar untuk beristirahat melepas penat sambil menunggu matahari beranjak meninggi di cakrawala.
KEMBALI KE ARTIKEL