Tanpa 23 Unit Mobil kebakaran, semua rumah warga di belakang Asrama Universitas Negeri Jakarta Timur Kampus B Fakultas Ilmu Kelolahragaan (FIK) hangus terbakar (Bisa saja, berpotensi Gedung Asrama UNJ tertular api).
Kalau saja tidak ada bantuan pemadam kebakara atau terlambat beberapa menit, dipastikan tidak ada mesjid lagi di tempat itu. Tempat Doa itulah yang menjadi batas akhir ketika api berhasil dijinakkan. Sebanyak 30 rumah rontok dan kerugian di lokasi bencana Jalan Kayu Jati, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur akan lebih dari Rp 750 juta rupiah jika tidak ada pergerakan campur tangan warga.
13 Januari 2013, Sekitar pukul 15.11 awal terjadinya kebakaran, membuat resah penghuni Asrama Rusunawa UNJ. Di banguna itu tertampung para calon guru Program Profesi Guru (PPG SM3T). Tidak hanya resah, para pria jantan pun ikut memadamkan.
Sangat jelas terlihat dari atap Asrama Rusunawa UNJ FIK, gotong royong terjalin hebat. Walau hanya dengan alat seadanya dan air keru yang ditampung darurat di ember, setidaknya bisa membantu si pemadam kebakaran.
Warga berbaris dengan saling bertatapan. Melempar-lempar ember. Gabungan antara pemadam kebakaran, warga biasa, Mahasiswa FIK dan Peserta PPG SM3T mendominasi peran mulia itu. Aksi tersebut selain taku kehilangan sangkar tidur, mereka berusaha menghalang api agar tidak menyebar ke lokasi yang masih kering.
Bencana yang diakibatkan oleh konsleting listrik tidak memakan korban, hanya beberapa dari mereka pingsan.Mungkin tak sanggup menerima kenyataan. Untung saja api selesai menari riang sekitar pukul 16.31 jadi selasi sudah hawa panas di belakang Rusunawa UNJ SM3T.
Cukup sekian.
Salam dari Reporter Amatiran
Heski Hendom (PPG SM3T Angkatan I )
