Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Penggunaan Uang Logam di Indonesia belum Maksimal

23 Maret 2011   05:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:32 5410 0

Di indonesia uang logam sudah dipergunakan sebagai alat transaksi sejak zaman-zaman kerajaan dibuktikan dengan keberadaan uanglogam yang bernama uang kepeng.dan pada zaman modern masih digunakan.

Saya ingat ketika saya masih duduk dibangku Sekolah dasar tahun 90 an, uang logam begitu dihargai karena harga barang saat itu masih murah,makanan saja bisa didapatkan seharga Rp.100-Rp.500,dan bahkan ketika ada uang logam jatuh maka banyak orang yang segera memungutnya.

Kemunculan uang Pertama kali muncul saat raja Asshurbanipal dari assyiria(tahun 6600 sebelum masehi mengadakan hubungan dagang dengan Raja Gyges,tetapi alagkah terkejutnya Asshurbanipal ketikaRaja Gyges Menggunakan uang dalam transaksi berdagangnya,bahkan Hammurabi,maupun Nebukadnezar,maupun Xerxes,semua negara-negar besaryang terlebih dahulu mengadakan hubungandengan Asshubarnipal belum pernah menggunakan uang didalam transakasi mereka. Macam-macam barang digunakan sebagai uang pada zaman itu dari yang berupa kulit kerang,logam mulia,gigi dan lain sebagainya.kesulitan mulai muncul dari kesulitan bagaimana membedakan kulit kerang yang kecil dan besar,kesulitan lainya barang barang itu tidak tahan lama dan mudah pecah,sedangkan ketika sudah pecah rusaklah nilainya lalu tidak bisa digunakan lagi,lalu munculah ide membuat uang dari bahan logam. (Rosyidi,Pengantar teori ekonomi,1994:67),menurut beberapa sumber ,logam digunakan karena tidak mudah rusak,dan logam yang digunakan adalah rata2berupa emas dan perunggu karena logam ini nilainya tidak akan berkurang walau sudah lama digunakan.

Setelah krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan Hyperinflasi,harga-harga barang melambung tinggi sampai 200%,banyak orang beralih pada uang kertas dan uang kertas menciptakan nominal terbesarnya yaitu uang Rp.100.000,uang logam jadi tidak berharga lagi,dan parahnya adalah tahun 2000 keatas dimana ketika uang logam Rp.25,dan Rp.50 dilenyapkan,maka tak ada lagi kembalian bagi nominal Rp.50, semua angka dibulatkan.

Sampai desember tahun 2010 jumlah uang logam yang beredar dimasyarakat dan perbankan sebesar 29,93 triliun rupiah,

Dari Jumlah uang logam yang keluar dari bank Indonesia sepanjang tahun 2010, sebanyak 0,37 triliun Rupiah,uang logam yang kembali ke bank Indonesia hanya sebanyak0,05 triliun rupiah, hal ini menunjukan bahwa masyarakat tidak memakai uang logam secara maksimal.

Jika dilihat dari data pada bulan agustus uang logam yang keluar dari bank Indonesia sebanyak 0,11 triliun rupiah, tidak ada yang kembali ke bank Indonesia hal ini menunjukanmasyarakat tidak menggunakan uang logmanya.

Keanaktirian uang logam mulai buruk ketika masyarakat gemar melakukan konversi kembalian uang Rp.100,yang kini berupa uang logam setelah uang kertas Rp.100 merah dilenyapkan,dengan kembalian berupa permen,padahal sebenarnya pedagang memiliki Uang logam tersebut.bahkan kini tak ada lagi yang menggubris uang logam yang jatuh dijalan,kecuali pengemis saja.

Belakangan ini pemerintah mempunyai keinginanuntuk melakukanRedenominasiatu pengurangan nominalnilai mata uang sebanyak tiga angka, dengan alasan nominal mata uang kita terlalu besar. Tapi kini Bank Indonesia sebagai otoritas pencetak uang Justru membuat gebrakan dengan menaikkan kasta uang logam di Indonesia, melalui penerbitan uang logam Rp.1000, dengan terbitnya nominal uang logam yang besar ini diharapkan perputaranuang logam menjadi lebih lancar.dan penggunaan uang kartalkhususnya uang logam di Indonesia berfungsi dengan baik sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Regrads

Mahesa Bhirawa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun