Perasaan pertama yang saya alami ketika menginjakkan kaki saya di dalam apartemen adalah ingin menangis membayangkan betapa sulitnya kehidupan guru-guru kita di Indonesia. Apartemen saya berada di gedung 2, lantai 6 dan terletak berdekatan dengan pintu gerbang Timur kampus di mana saya dapat dengan mudah naik bus menuju pusat-pusat keramaian kota Shaoxing. Menurut orang-orang lokal apartemen yang dipinjamkan kepada saya secara cuma-cuma selama masa kontrak berukuran standar, namun bagi saya tempat ini sangat istimewa, bahkan jauh di atas kamar kecil saya di Hale Manoa ketika studi di University of Hawai’i at Manoa. Biaya-biaya yang saya keluarkan selama ini untuk tiket berangkat dan pengurusa visa juga terasa terbayarkan.