Bisa-bisa kepalanya yang lebih dulu berlubang. Sebelum dapat ia melubangi kepala orang. Jangankan mengejar mereka, berdiri pun tak lagi ia sanggup. Sudah agak lama ranting tajam yang diinjaknya hingga melubangi kaki dicabut. Namun rasa sakitnya tentu belum hilang, malahan tambah parah. Hampir dua hari perutnya belum ada diisi. Kecuali rerumputan yang ditelannya beberapa kali. Bukan perkara yang mudah untuk keluar dari hutan pohon-pohon karet, pikirnya. Ia tak ingat mana jalan yang benar. Keadaannya juga tak memungkinkan untuk bergerak. Tak ada lagi rasanya asa yang tersisa, ia memejamkan mata, menahan rasa sakit.
KEMBALI KE ARTIKEL