Seorang pria mengentak-entakkan kaki di depan pagar sebuah rumah. Dikeluarkan olehnya amplop cokelat besar, yang diperiksanya dulu dalamnya, memastikan beberapa lembar surat ada, lalu ditaruh ke dalam kotak surat di pagar rumah. Lama pula lagi ia termangu setelahnya. Diam berdiri di pagi buta itu. Sampai terbit pula terang, dan lewat pula pengantar koran, yang heran timpa curiga melihatnya. Dan pergi pula kawanan anak sekolah yang mengejeknya bisik-bisik. Tampak silau matahari, barulah ia sadar sudah terlalu lama di sana. Lantas ia melangkah, hanya menampakkan punggungnya pada rumah itu.
KEMBALI KE ARTIKEL