PDIP sendiri sudah resmi mencapreskan Ganjar Pranowo sebagai Capres dan sampai saat ini belum nongol nama yang akan dijadikan cawapresnya pendamping Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pihak Gerindra yang mencalonkan Prabowo Subianto capres 2024 juga belum ada kata sepakat siapa yang akan dipilih dampingi Ketua Umum Gerindra tersebut.
Hasil survei membuktikan jika elektabilitas Erick Thohir terlihat melonjak saat ini.
Kenaikan tersebut sangat wajar karena Erick Thohir betul-betul bekerja menyentuh di area yang disukai masyarakat dan mereka adalah ratusan juta pemilu penyuka sepak bola yang tersebar di Indonesia.
Nama baik Erick Thohir mengangkat dirinya menjadi viral dan menyebabkan kenaikan elektabilitas secara signifikan.
Menteri BUMN ini terus mengalami kenaikan signifikan sebagai calon wakil presiden periode awal Juli hingga sepekan setelahnya.
Penguatan hasil survey dari LSI tersebut mengarahkan jika dukungan masyarakat terhadap menteri BUMN tersebut untuk maju dalam Pemilu 2024 semakin membludak.
Berdasarkan hasil survei LSI, secara personal Erick Thohir berada di peringkat pertama bursa cawapres. Ketum PSSI ini mendapatkan elektabilitas sebesar 21,2 persen dan bertengger di posisi pertama dalam simulasi 7 nama cawapres.
Dibelakangnya terdapat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno yang masing-masing memiliki elektabilitas sebesar 19,6 persen serta 17,5 persen.
Menurut pengakuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku belum mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Berbicara pencalonan dirinya sebagai Capres, Erick Thohir mematok platform khusus untuk dapat bekerja maksimal dan juga nyaman secara keseluruhan ketika kelak menjadi cawapres.
Dikutip dari berbagai sumber media, Kondisi syarat ideal untuk menjadi cawapres menurut Erick Thohir harus mempunyai punya empat syarat jika memang diminta maju sebagai bacawapres.
Pertama, ia ingin melihat terlebih dulu rancang bangun koalisi partai politik (parpol) yang akan mengusungnya.
Apakah proses dari pada koalisi terjadi," ucap Erick di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Kedua, ia ingin memastikan sejauh apa kedekatan atau chemistry antara dirinya dan bakal calon presiden (bacapres) yang akan diusung koalisi nantinya.
Syarat ketiga yang tak kalah penting, menurut dia, dalam menentukan sikap untuk bergabung ke dalam koalisi serta bacapres yang akan didampingi, harus sesuai dengan keinginan Jokowi.
Erick Thohir tidak mau dikatakan sebagai anak durhaka dan anak nakal yang membangkang dari atasannya. Erick Thohir kembali menegaskan kembali,
"Ketiga, saya sudah bilang, saya tegak lurus sama Bapak Presiden," tuturnya.
Syarat terakhir atau keempat, ia ingin melakukan negosiasi politik sebelum maju pada Pemilihan Presiden (PIlpres) 2024. Negosiasi politik itu harus berisi visi pembangunan untuk Indonesia ke depan.
Kata Erick , "Sehingga kita bisa memastikan bukan hanya duduk di kekuasaannya, tapi hasilnya apa? Apa (program) ke depan?".
"Itu harus menjadi komitmen sama-sama. Tidak bisa kita membangun bangsa sendiri," imbuh dia.