bisa dikatakan jika PAN belum mempunyai posisi tegas ke arah dukungan pencapresan 2024 menjadi pintu perdebatan seru. Sekjen PAN ini menepis anggapan jika partainya sudah bergabung dengan koalisi PDIP pendukung Ganjar Pranowo. "Belum kok," kata Eddy saat dihubungi Tempo, Ahad, 25 Juni 2023.
Sebelumnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tampak hadir dalam acara peringatan puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu, 24 Juni 2023. Dalam Rapat Konsolidasi tersebut juga dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Nampak Megawati Soekarnoputri terlihat ekspresi kekecewaan yang ditujukan ke beberapa Ketua Umum Partai yang hadir. Dalam acara Bulan Bung Karno itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal tiga pimpinan partai yang datang di acara itu. Ia menyebut ketiga partai tersebut masih menimbang-nimbang akan bergabung dengan PDIP di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Jika Sekjen PAN Eddy Soeparno melihat PAN belum ada chemistry dengan Ganjar Pranowo, tetapi Viva Yoga justru sangat optimis jika Gubernur Jateng ini akan menjadi pilihan akhir dan berlabuhnya entitas PAN mendukung Ganjar Pranowo. Viva Yoga adalah salah satu elite PAN yang getol mendorong Erich Thohir dan Ganjar Pranowo sebagi Paket ideal untuk maju ke bursa calon presiden dan wakil presiden 2024.
Jika dilihat opini dan jejak berita di media, Viva Yoga lebih condong untuk mendukung gerbong khusus pasangan Ganjar Pranowo-Erich Thohir di pilpres 2024.
Wacana yang dibangunnya sejalan dengan konstruksi positif bagaimana kerja sama Politik PAN dan PDIP segera menemukan solusi dan titik temu .
Apa yang diyakini oleh Viva Yoga untuk mendukung Ganjar Pranowo selaras dengan hasil Rakernas Agustus 2022. Tidak ada yang dilanggar atau mendahului keputusan Ketua Umum PAN
Dipertegas juga , Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga mengatakan, partai politik yang dipimpin Zulkifli Hasan itu memiliki mekanisme baku dalam menentukan capres dan cawapres.
Adapun mekanisme yang telah diambil PAN adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Istora Senayan, Jakarta Selatan, pada 27 Agustus 2022.
PAN tegak lurus dengan hasil Rakernas, di mana telah memberikan amanat kepada Ketua Umum (Zulkifli Hasan) untuk menetapkan pasangan calon di Pilpres 2024," ujar Yoga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/9/2022).
Sementara Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan ada sembilan nama kandidat calon presiden (capres) yang diusulkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PAN.
Namun ia menegaskan nama-nama itu baru usulan, PAN belum menentukan secara pasti kandidat capres yang bakal diusung.
Sebagai bahan pertimbangan siapa yang bakal dicalonkan presiden PAN , Zulhas membagi Zulhas menyampaikan usulan 9 figur capres didapatkan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN di 34 provinsi.
Usulan itu terbagi dalam tiga klaster. Pertama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan partai politik.
Ada tiga nama dalam KIB yang diusulkan untuk diusung sebagai capres yaitu Zulhas, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.
Satu lagi pimpinan PDI Perjuangan Ibu Puan Maharani," kata dia.
Kedua, klaster teknokrat. Ia menceritakan ada beberapa DPW PAN menyampaikan usulan untuk mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Terakhir, ungkap Zulhas, klaster kepala daerah. Ada empat figur yang dipilih DPW PAN.
"Satu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa," pungkasnya.
Arah dan usulan paket pasangan Ganjar Pranowo dan Erich sudah dijajaki oleh PAN. Baik PDIP dan PAN sudah melaksanakan penjajakan dan kerja sama politik di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (2/6/2023). Dalam kesempatan tersebut, Ketum PAN menyerahkan proposal politik berkaitan usulan dari PAN yang menempatkan Erich Thohir sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Progres kerja sama politik PAN dan PDIP menuju titik terang. Proses kerja sama Politik sedang dibahas dan akan dilanjutkan dengan kunjungan balasan PDIP ke kantor DPP PAN. Informasi ini didapatkan dari Waketum PAN Viva Yoga yang menyebutkan sudah ada rencana kunjungan balasan PDI Perjuangan (PDIP).
Rencananya Kunjungan tersebut dijadwalkan pada bulan Juli ini.
"Untuk waktu kunjungan balasan PDI Perjuangan (PDIP) ke kantor PAN, sudah ada rencana. Nanti akan diumumkan secara resmi," kata Waketum PAN Viva Yoga saat di hubungi Liputan6.com, Rabu(12/07/2023).
Kunjungan ini akan menjadi kunjungan balasan dan akan menjadi momentum penguatan kerja sama yang lebih konkret untuk saling mengikatkan diri dalam sebuah keputusan bersama khususnya berkaitan dukungan pencapresan Ganjar Pranowo dan keputusan proposal politik PAN yang mengajukan Erich Thohir sebagai cawapres.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga sangat optimis dan memberikan opini positif bahwa PAN yakin jika proposal mereka soal nama bakal calon wakil presiden Erick Thohir akan diterima koalisi di Pilpres 2024 yang kini tengah dijajaki baik yang sudah ditawarkan ke PDIP dan juga ke Gerindra.
Keyakinan Viva tersebut bukan hanya omong kosong atau sekedar mencari sensasi. Bagi Viva Yoga , terdapat data terkini dari hasil survei menemukan jika Erick Thohir memperoleh elektabilitas tertinggi. Temuan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi Tempo, Ahad, 18 Juni 2023.
Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia menunjukkan elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir melejit jadi 14,3 persen di bursa bakal calon wakil presiden untuk Pilpres 2024. Bahkan nama Erick unggul di urutan 1 di berbagai simulasi nama-nama bacawapres lainnya.
Pada simulasi 12 nama-nama kandidat bacawapres. Elektabilitas Erick Thohir mencapai 18,5 persen. "Untuk simulasi 12 nama, Erick Thohir juga menduduki posisi pertama," kata dia.
Dalam simulasi survey, 12 nama itu, setelah Erick Thohir menyusul di belakangnya ada nama Ridwan Kamil sebanyak 16,6 persen. Kemudian ada Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Yenny Wahid, dan Nasarudin Umar.