Seperti dikutip pada Sabtu (3/12/2022), Rocky mengatakan, "Orang menunggu Anies tiba, kalau Ganjar, orang menunggu [Ganjar] bagi amplop".
"Saya selaku relawan Ganjar Pranowo memberikan kesimpulan bahwa yang dikatakan Rocky Gerung itu menurut kita salah. Selama ini saya selaku pimpinan tahu persis bagaimana kita sebagai relawan Ganjar Pranowo berdarah-darah dalam melakukan kegiatan, baik itu kegiatan fisik maupun non-fisik untuk mendukung Ganjar Pranowo.
Berkaitan dengan kegiatan yang selalu mengandalkan amplop, bagi relawan kami menolak dengan tegas, karena setiap kali melakukan relawan, justru kita mengeluarkan dana untuk biaya-biaya untuk biaya-biaya yang nanti akan kita belanjakan untuk mendukung kegiatan, misalnya seperti deklarasi, seminar, atau pun workshop UMKM."
"Kita justru mencari pendanaan dari kita sendiri, dari simpatisan atau mungkin dari donatur yang secara sukarela memberikan dukungan ke kita. Biasanya orang yang datang justru kita berikan makan dan minum secara gratis. Jadi kita mengundang teman-teman simpatisan dan relawan dalam kegiatan kita justru kita memberikan, mengeluarkan biaya dan lain-lain dari uang pribadi."
"Nah, istilahnya "amplop" saya perlu luruskan, dalam kegiatan relawan Ganjar Pranowo yang kami kelola, tidak ada sama sekali bahasa "amplop" karena mereka datang dengan sukarela. Jadi kedatangan mereka di kegiatan-kegiatan didasari oleh kesetiaan dan kerelaan untuk bergabung dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan.
 Berbicara amplop, sumber dananya juga dari mana? Kita tidak ada dana untuk mengamplopi mereka. Untuk kegiatan kita sendiri juga susah. Artinya kita betul-betul menggali sumber daya pembiayaan itu dari kita"
"Jadi yang saya tanyakan ke Rocky Gerung, sebenarnya istilahnya "amplop" dan relawan Ganjar itu di mana letak kesalahannya? Karena saya membuktikan sendiri bahwa tidak ada amplop apapun, baik untuk ketua barangkali dapat donatur atau para teman-teman simpatisan kalau datang ke kami."
Saya perlu jelaskan, saya mantan pendukung 002, artinya banyak teman-teman relawan, dari relawan Anies juga tahu persis bagaimana bekerja dan bagaimana mensosialisasikan Anies bahwasanya sebagai Presiden. Relawan ideologis tidak pernah melihat uang atau iming iming jabatan sebagai basis  perjuangannya.
Saya katakan ,intinya relawan sebenarnya sama kok, hanya bahasa-bahasa yang dikemas itu memberi kesan bahwa Ganjar yang notabene-nya dekat dengan kekuasan, sedang berkuasa, otomatis mempunyai aksesbilitas dan pendanaan yang kuat. Padahal kita mengetahuinya jika Ganjar bukan orang kaya raya dan juga Anies Baswedan.
Sementara Anies yang berada di kubu sebelah, yang notabene-nya sudah habis masa jabatan, kering kerontang  terhadap dana atau orang-orang yang memberi spot, sehingga kesannya setiap kali kegiatan dari relawan Anies itu berbondong-bondong dengan sukarela.
 Saya juga percaya juga di antara relawan-relawan kita baik yang mendukung Ganjar ataupun Anies ada yang sangat militan seperti relawan kita. Jadi kita datang karena kita mencintai kesukaan kita terhadap Presiden yang kita dukung."
Ada beberapa teman-teman baik di Ganjar maupun di Anies memang datang masih mengharapkan amplop, ada. Cuma itu tidak berlaku di relawan kami.Â